PT. Global Indonesia Asia Sejahtera , sebagai pemilik perusahaan pemilik merek GNET, berdiri disaat krisis ekonomi 1998 dari sebuah ruko sederhana di kota Pekanbaru. Pendiri perusahaan, Bapak Toni dengan 3 orang perusahaan memulai usaha melalui penjualan produk dan profil gipsum di wilayah Riau dan sekitarnya. Dalam rentang waktu singkat, perusahaan mulai menambah distribusi produk polycarbonate, atap plastik, tangki udara, baja ringan, genteng metal, fiber semen, stainless dan produk sejenis lainnya. Sejak tahun 2000, dengan fokus ke perdagangan melalui ekspansi jaringan distribusi yang diperluas, perusahaan terus mendapatkan kepercayaan dari merek - merek produk terbaik untuk didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, yang kemudian dikembangkan melalui outlet DEPO GNET. Pengembangan jaringan pertama dimulai di kota - kota besar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan akhirnya pindah ke wilayah Indonesia bagian timur lainnya, termasuk Ternate, Bau Bau dan Jayapura. Saat ini jaringan DEPO GNET telah berdiri di lebih dari 24 kota - kota di seluruh Indonesia. Pada bulan Oktober 2015, diresmikan Kantor Pusat Global Group di SpringHill Kemayoran-Jakarta sebagai langkah penting mewujudkan perusahaan skala nasional sebenarnya. Dengan dukungan jaringan distribusi yang semakin lengkap dan sumber daya manusia yang berkualitas, PT. Bangun Globalindo Perkasa siap menjadi perusahaan Perdagangan Internasional dan distribusi bahan bangunan terdepan di Indonesia. Visi: Menjadi perusahaan pemimpin pasar dan pilihan utama dalam dunia bahan bangunan untuk menghadapi persaingan global yang diperlengkapi oleh inovasi yang berkelanjutan dan berkualitas produk Misi: Komitmen untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik Menjadi perusahaan yang dinamis untuk terus berinovasi Menjadi perusahaan yang terdepan dalam jaringan distribusi dan penjualan jaringan Sebagai tempat dan sarana untuk pengembangan diri

The good things Lingkungan Dan Office yg baik, Top Manajemen yg Low Profile, Mengetahui kota - kota di Indonesia, mengenal beragam suku, agama dan budaya orang lain secara langsung. Mendapatkan ilmu baru bagaimana membangun perusahaan yang dimulai dari toko berganti menjadi depo hingga menjadi distributor hingga dapat membangun sebuah pabrik.